Gerak Lurus Berubah Beraturan (Glbb)

A. PENGERTIAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yakni salah satu gerak dalam fisika yang lintasannya berupa garis lurus yang kecepatannya berubah secara konstan terhadap waktu sehingga menimbulkan adanya perubahan kecepatan (percepatan atau perlambatan) yang tetap. Arti dari Percepatan yang tetap yakni adanya perubahan kecepatan yang arah dan besarnya tetap seiring bertambahnya waktu. Jika perubahan kecepatannya negatif (kecepatan benda menurun) maka disebut dengan perlambatan (a = -), sedangkan jikalau perubahan kecepatan konkret (kecepatannya meningkat) maka disebut dengan percepatan (a = +).
Ketika terjadi perlambatan maka disebut Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) diperlambat, sedangkan jikalau terjadi percepatan maka disebut Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dipercepat.
B. CIRI – CIRI GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
  • Terjadi pada lintasan berupa garis lurus atau masih sanggup dianggap sebagai liantasan yang lurus.
  • Perubahan kecepatan benda tetap atau konstan
  • Memiliki kecepatan awal, jikalau keadaan awalnya dalam posisi membisu maka kecepatan awal sama dengan 0.
  • Bisa dipengaruhi oleh ketinggian.

C. BESARAN – BESARAN FISIKA PENTING DALAM GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
a. Kecepatan (v)
Kecepatan yakni salah satu besaran dalam fisika yang menunjukkan seberapa cepat sebuah benda berpindah dari suatu kawasan ke kawasan lainnya. Satuan internasional yang digunakan untuk kecepatan yakni meter per sekon (m/s), tetapi dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia, niscaya kita lebih sering menggunakan satuan kilometer per jam (km/jam), sedangkan di amerika lebih sering digunakan mil per ja, (mil/jam). Kecepatan sanggup diperoleh dari perkalian antara jarak yang ditempuh dengan waktu tempuh. Simbol dari kecepatan yakni v (huruf kecil).

b. Jarak (s)
Jarak yakni salah satu besaran dalam fisika yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi dalam lintasan tertentu. Satuan Internasional (SI) untuk jarak yakni meter (m), dalam kehidupan sehari hari di indonesia, kita lebih sering menggunakan satuan kilometer (km), sedangkan di Amerika sering digunakan satuan mil atau kaki. Hasil dari Jarak sanggup diperoleh dari perkalian kecepatan dengan waktu tempuh.

Penting untuk diketahui kalau “jarak” itu berbeda dengan “perpindahan”. Jarak yakni angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi dengan mengkur lintasan yang dilaluinya. Sedangkan perpindahan yakni angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi dengan mengabaikan panjang lintasan yang dilaluinya. Contohnya, Sebuah kendaraan beroda empat balap melaju dari titik start, mengelilingi 1 lintasan yang panjangnya 2 kilometer, kemudian berhenti kembali di titik start pada posisi yang sama sebelum ia mulai melintas. “Jarak” yang dilalui kendaraan beroda empat itu yakni 2 km, sedangkan perpindahannya yakni 0 (karena ia memulai dan berhenti pada lokasi yang sama).

c. Waktu tempuh (t)
Waktu tempuh yakni waktu yang diharapkan oleh suatu benda untuk berpindah dari suatu posisi ke posisi yang lain dalam kecepatan tertentu. Satuan Internasional untuk Waktu Tempuh yakni sekon (s), sedangkan simbol yang digunakan untuk melambangkan waktu tempuh yakni t (huruf kecil). Waktu tempuh sanggup diperoleh dari hasil pembagian jarak dengan kecepatan.

d. Percepatan dan Perlambatan
Percepatan yakni paerubahan kecepatan yang terjadi kepada benda tersebut, baik alasannya yakni efek gaya yang bekerja pada benda ataupun alasannya yakni keadaan benda. Satuan Internasional untuk kecepatan yakni m/s2 . Simbol yang digunakan untuk melambangkan percepatan yakni “a”. Jika perubahan kecepatannya negatif (kecepatan benda menurun) maka disebut dengan perlambatan (a = -), sedangkan jikalau perubahan kecepatan konkret (kecepatannya meningkat) maka disebut dengan percepatan (a = +).

D. PERSAMAAN, RUMUS DAN SATUAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
RUMUS GLBB
Note :
Jika terjadi percepatan (kecepatan meningkat) maka tanda yang digunakan yakni tanda tambah (sesuai dengan gambar di atas), Tetapi jikalau terjadi perlambatan (kecepatan menurun) maka penambahan (+) di atas diubah menjadi pengurangan (-)

D. KLASIFIKASI MACAM JENIS GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
Secara umum Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) terbagi menjadi 2 macam yaitu :
1. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dipercepat
GLBB dipercepat yakni gerak lurus berubah beraturan yang kecepatannya semakin meningkat seiring berjalannya waktu, sehingga terjadi percepatan yang konstan (a = +)
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) diperlambat
GLBB diperlambat yakni gerak lurus berubah beraturan yang kecepatannya semakin menurun seiring berjalannya waktu, sehingga terjadi perlambatan yang konstan (a = -)

Beberapa tumpuan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yakni :
a. Gerak Jatuh Bebas
Gerak Jatuh Bebas (GJB) yakni salah satu bentuk gerak lurus dalam kelompok Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dimana pergerakan benda hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya gesek dengan udara. Gerak jatuh bebas merupakan gerakan yang terjadi tanpa adanya kecepatan awal pada benda (kecepatan awal sama dengan nol). Contohnya yakni ketika buah jatuh ke tanah dari pohonnya. Kecepatan yang terjadi pada gerak jatuh bebas terus berubah dan bertambah tergantung dari ketinggiannya, oleh alasannya yakni itu gerak ini termasuk kedalam kelompok Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Selama terjadinya GJB, pergerakan benda akan dipengaruhi oleh dua gaya utama, yaitu gaya gravitasi yang menciptakan kecepatannya bertambah dan gaya gesek dengan udara yang menghambat penambahan kecepata, dalam hal ini gaya gravitasi arahnya selalu berlawanan dengan gaya goresan benda.

b. Gerak Vertikal Ke Bawah
Gerak Vertikal ke Bawah yakni salah satu bentuk gerak lurs yang termasuk kelompok Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dimana pergerakan benda dimulai dengan kecepatan awal dan lintasan pergerakan benda yakni vertikal ke bawah. Pada gerak vertikal ke bawah, kecepatan benda semakin usang akan semakin sehingga terjadi percepatan pada benda. Nah percepatan ini dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga nilai percepatannya sama dengan nilai percepatan gravitasi (a = g). Gerak Vertikal ke Bawah harus mempunyai kecepatan awal, apabila benda tersebut tidak mempunyai kecepatan awal atau jatuh dengan sendirinya maka gerakan yang terjadi yakni Gerak Jatuh Bebas (GJB). Contoh gerak vertikal ke bawah yakni ketika kita melempar kerikil dari ketinggian tertentu.

c. Gerak Vertikal Ke atas
Gerak vertikal ke Atas yakni salah satu bentuk gerak lurus yang termasuk kelompok Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dimana pergerakan benda dimulai dengan kecepatan awal dan lintasan pergerakan benda yakni vertikal ke atas. Pada gerak vertikal ke atas, semakin usang kecepatan benda akan semakin berkurang alasannya yakni ditolak oleh gaya gravitasi, sehingga pada dikala mencapai ketinggian tertentu benda tersebut akan berhenti dan jatuh kembali ke tanah. Nah gerakan dikala jatuhnya benda ke tanah ini disebut dengan Gerak Jatuh Bebas. Karena perubahan kecepatannya dipengaruhi oleh gaya gravitasi, maka percepatan yang digunakan pada gerak vertikal ke atas yakni percepatan gravitasi itu sendiri, tetapi nilainya negatif alasannya yakni gaya gravitasi menciptakan benda akan semakin lambat (perlambatan). Contoh dari gerak vertikal ke atas yakni ketika kita melemparkan kerikil ke atas. Gerakan kerikil sebelum menyentuh titik ketinggian tertinggi yang sanggup dicapainya disebut dengan Gerak Vertikal ke Atas.

F. CONTOH SOAL GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
1. Andi menendang bola ke atas dengan kecepatan awal 30 m/s, bola tersebut menjulang tinggi dan mencapai ketinggian tertinggi dalam 1 detik sebelum kesannya jatuh kembali. Berapa kecepatan benda pada detik ke 0,5 ?
Pembahasan :
Diketahui :
vo = 30 m/s
t = 0,5 s
Ditanya :
vt ?
Jawab :
Vt = vo – g.t
= 30 – (10)(0,5)
= 30 – 5
= 25 m/s

2. Sebuah kerikil dilemparkan ke sumur dengan kecepatan awal 10 m/s. Batu itu menyentuh sumur dalam waktu 3 detik. Berapa kedalaman sumur tersebut ?
Pembahasan :
Diketahui :
vo = 10 m/s
t = 3 s
Ditanya :
h ?
jawab :
h = vo.t + ½ g.t2
= (10)(3) + ½ (10)(32)
= 30 + 45
= 75 m

3. Sebuah jeruk jatuh dari ketinggian 6 meter. Hitunglah ketinggian kelapa sesudah 0,5 detik.
Pembahasan :
Diketahui :
h total = 6 meter
t = 0,5 s
Ditanya :
h sesudah 0,5 detik ?
Jawab :
h = ½ gt2
=1/2 (10)(0,5)2
= 1,25 m
Karena h yang ditempuh kelapa tersebut selama 0,5 detik yakni 1,25 m. Maka ketinggian h sesudah 0,5 s yakni :
h total – h dengan 0,5 detik
6 – 1,25 = 4,75 m.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Komentarlah yang baik dan bijak, jangan spam ya..