Kalor : Pengertian, Teori, Rumus, Satuan, Perpindahan

A. PENGERTIAN KALOR (ENERGI PANAS)
Kalor yakni salah satu jenis energi yang sanggup diterima atau dilepaskan oleh suatu benda. Karena sanggup diterima atau dilepaskan, maka energi kalor ini sanggup berpindah atau mengalir dari satu benda ke benda lainnya. Penyebab perpindahan kalor yakni perbedaan suhu pada benda tersebut. Contohnya, ketika kita mencampurkan air hambar dengan air panas, maka kita akan mendapatkan air hangat, nah disini terjadi perpindahan kalor pada air tersebut. Dalam fisika kalor termasuk besaran skalar alasannya yakni tidak mempunyai arah dan kalor termasuk besaran turunan alasannya yakni nilainya bisa didapatkan tanpa pengukuran eksklusif melainkan dengan memanfaatkan nilai besaran pokok yang bersangkutan. Satuan Internasional yang digunakan untuk kalor yakni Joule (J), tetapi secara umum juga sering digunakan satuan Kalori (kal). Simbol yang digunakan untuk melambangkan kalor yakni Q (huruf kapital). Alat ukur yang digunakan untuk mengukur nilai kalor disebut kalorimeter.
B. TEORI – TEORI DASAR KALOR (ENERGI PANAS)
1. Asas Black
Asas Black yakni teori yang digunakan dalam ilmu termodinamika, teori ini diperkenalkan oleh Joseph Black. Bunyi asas black yakni sebagai berikut :
Ketika dua zat dicampur, banyak kalor yang dilepas oleh zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh zat yang suhunya lebih rendah.

2. Teori Oleh Benyamin Thompson
Kalor sanggup terjadi alasannya yakni adanya suatu tabrakan antar benda. Teori ini diperkenalkan oleh ilmuwan dari Amerika Serikat yang berjulukan Benyamin Thompson. Bukti sederhana dari teori ini yakni ketika anda menggesekkan kedua telapak tangan anda untuk beberapa waktu, maka anda akan mencicipi hangat alasannya yakni adanya energi kalor dari proses tersebut.

3. Teori oleh Robert Mayer
Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Energi disini yakni kemampuan menciptakan sesuatu terjadi atau bentuk kekuatan yang dimiliki benda untuk melaksanakan sebuah perjuangan tertentu. Energi ini sanggup berpindah dan diubah bentuknya tetapi tidak sanggup dimusnahkan atau diciptakan.

4. Teori oleh James Prescott
Kesetaran antara satuan kalor dengan satuan energi disebut kalor mekanik. Maksudnya, alasannya yakni kalor merupakan salah satu bentuk energi, maka satuan kalor sama dengan satuan energi yaitu Joule (J) atau Kalori (Kal). Kalor sanggup menaikkan suhu suatu zat dan sanggup mengubah wujudnya. Benda yang mendapatkan kalor suhunya akan naik, sedangkan benda yang melepaskan kalor suhunya akan turun.

C. KALOR JENIS DAN KAPASITAS KALOR
Kalor jenis yakni jumlah kalor yang diharapkan untuk menaikkan suhu 1 kg massa benda sebesar  derajat tertentu (misalnya 1 derajat kelvin). Satuan Internasional untuk kalor jenis yakni Joule/kgoK. Simbol yang sering digunakan untuk melambangkan kalor jenis yakni c (huruf kecil).
Kapasitas Kalor yakni jumlah kalor yang diharapkan untuk menaikkan suhu zat tersebut sebanyak derajat tertentu (misalnya 1 derajat kelvin). Satuan Internasional dari kapasitas kalor yakni Joule (J). Simbol yang digunakan untuk melambangkan kapasitas kalor yakni C (huruf kapital).
Berikut yakni persamaan, rumus dan satuan Kalor Jenis serta Kapasitas Kalor
D. PERSAMAAN, RUMUS DAN SATUAN KALOR (ENERGI PANAS)
Note : Skala suhu atau derajat suhu yang digunakan sebaiknya Kelvin, untuk mengkonversi skala suhu Celsius, Fahrenheit, Reamur atau lainnya ke dalam Kelvin silahkan kunjungi artikel penunjang di bawah ini.
Artikel Penunjang : Skala Suhu
E. PERPINDAHAN KALOR (PANAS)
Seperti yang telah kami jelaskan diatas, kalor merupakan bentuk energi yang sanggup berpindah dari satu benda ke benda lainnya. Nah perpindahan kalor ini umumnya sanggup terjadi melalui 3 cara, yaitu :

1. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Konduksi yakni perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa disertai perpindahan partikel partikel dari zat penghantar tersebut. Zat penghantar pada perpindahan kalor secara konduksi biasanya merupakan benda padat. Contohnya yakni ketika anda memanaskan sebuah logam, kemudian menempelkan logam tersebut dengan logam lainnya, maka logam yang lain itu akan ikut panas tetapi tidak ada kepingan logam pertama yang kemudian menyatu dengan kepingan logam kedua, nah hal ini terjadi alasannya yakni adanya proses konduksi, yaitu pemindahan kalor oleh logam yang satu ke logam lainnya tanpa adanya pemindahan partikel keduanya secara permanen. Tidak semua benda merupakan penghantar kalor yang baik, benda-benda yang sanggup menghantarkan kalor dengan baik disebut konduktor, contohnya yakni logam, besi, emas, dll. Sedangkan benda kurang baik dalam menghantarkan panas disebut isolator, contohnya yakni kayu, plastik, karet, dll.

2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Konveksi yakni perpindahan kalor atau panas dari suatu zat dengan disertai perpindahan partikel-partikel penyusun zat tersebut. Perpindahan kalor secara konveksi hanya terjadi melalui mediator zat yang mengalir oleh alasannya yakni itu biasanya terjadi pada zat cair atau zat gas. Secara umum terdapat dua jenis Perpindahan kalor secara konveksi, yaitu :

a. Konveksi Alamiah
Konveksi alamiah terjadi tanpa ada imbas dari faktor luar. Konveksi alamiah terjadi alasannya yakni adanya perbedaan massa jenis benda yang dipanaskan. Pada prinsipnya benda yang dipanaskan atau diberikan kalor, maka partikel-partikel benda tersebut akan bergerak lebih cepat dan gaya tarik antar partikelnya melemah sehingga massa jenisnya berubah. Hal inilah yang menjadi dasar terjadinya perpindahan kalor pada konveksi alamiah. Contohnya yakni ketika anda memanaskan air, kelompok air yang pertama mengalami perubahan suhu (menjadi tambah panas) yakni air yang bersahabat dengan api, nah kemudian alasannya yakni kelompok air yang bersahabat dengan api ini massa jenisnya akan berubah dan kemudian menjauh dari api, kemudian kelompok yang lebih hambar akan mendekat ke api, proses ini terus berlanjut hingga seluruh air suhunya sama.

b. Konveksi Paksa / Konveksi Buatan
Konveksi buatan yakni konveksi yang terjadi alasannya yakni adanya imbas faktor luar (contohnya tekanan) pada ketika proses perpindahan kalor terjadi. Agar ajaran kalor menuju daerah yang diinginkan ada faktor lain yang dilibatkan, contohnya yakni kipas angin yang membawa udara hambar ke daerah yang panas.

3. Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Perpindahan Kalor Secara Radiasi yakni perpindahan kalor yang tidak memakai zat mediator tertentu. Berbeda dengan konduksi dan konveksi, pada radiasi, kedua benda tidak harus bersentuhan untuk melaksanakan penerimaan atau pelepasan kalor satu sama lain. Hal ini sanggup terjadi alasannya yakni kalor dipancarkan ke seluruh arah oleh sumber kalor sehingga benda yang ada disekelilingnya mendapatkan kalor yang ada. Contohnya yakni ketika kita duduk di bersahabat api unggun, maka panas dari api disebarkan ke segala arah dan kita tidak harus menyentuh api untuk mencicipi kehangatan.

F. KALOR DAN PERUBAHAN PADA BENDA
1. Kalor sanggup Mengubah Suhu Benda
Hakikatnya setiap benda mempunyai kalor alasannya yakni tidak ada benda yang suhunya 0 mutlak. Kandungan kalor inilah yang memilih berapa suhu dari objek atau benda tersebut. Apabila kalor ditambahkan kepada benda tersebut maka suhunya akan meningkat, sedangkan apabila kalor dilepaskan dari benda tersebut maka suhunya menurun. Oleh alasannya yakni itu kalor sanggup mengubah suhu suatu benda atau objek.

2. Kalor sanggup Mengubah bentuk Benda
Benda atau Zat yakni segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Zat terbentuk dari susunan partikel-partikel yang sangat kecil, sangking kecilnya, penyusun zat ini tidak sanggup dilihat dengan mata. Berdasarkan wujud dan partikel penyusunnya zat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu zat padat, zat cair dan zat gas. Pada suhu ruang tertentu, masing-masing zat ini mempunyai sifat dan bentuknya masing-masing. Nah apabila terjadi perubahan suhu (penambahan atau pelepasan kalor) atau tekanan yang mensugesti zat tersebut, maka sanggup terjadi perubahan pada masing-masing zat itu.

a. Membeku (Pembekuan)
Pembekuan yakni proses perubahan bentuk wujud zat cair menjadi zat padat alasannya yakni terjadinya pelepasan kalor (pendinginan) pada zat cair tersebut. Proses pembekuan terjadi ketika suhu mencapai titik beku airatau titik leleh yaitu pada 0oCelsius atau 273oK atau 32oFahrenheit. Contohnya perubahan air menjadi es ketika dimasukkan ke kulkas.

b. Mencair (Pencairan)
Pencairan yakni proses perubahan bentuk wujud zat padat menjadi zat cair alasannya yakni terjadinya penerimaan kalor. Makara pencairan yakni kebalikan dari pembekuan yang terjadi ketika suhu mencapai titik didih atau titik lebur es yaitu pada 100oCelsius atau 212oFahrenheit atau 373oKelvin. Contohnya perubahan es menjadi air ketika didiamkan pada suhu ruangan.

c. Menyublim (Penyubliman)
Penyubliman yakni perubahan bentuk wujud zat padat menjadi zat gas alasannya yakni terjadinya penerimaan kalor (pemanasan). Contohnya yakni kapur barus yang didiamkan pada suhu ruangan yang usang kelamaan akan habis.

d. Mengkristal (Pengkristalan)
Pengkristalan yakni perubahan bentuk wujud zat gas menjadi zat padat alasannya yakni terjadinya pelepasan kalor (pendinginan). Makara pengkristalan merupakan kebalikan dari proses penyubliman. Contohnya yakni perubahan uap menjadi salju.

e. Menguap (Penguapan)
Penguapan yakni perubahan bentuk wujud zat cair menjadi zat gas alasannya yakni terjadinya penerimaan kalor. Contohnya yakni perubahan embun menjadi uap ketika pagi hari.

f. Mengembun (Pengembunan)
Pengembunan yakni perubahan bentuk wujud zat gas menjadi zat cair alasannya yakni terjadinya pendinginan (pelepasan kalor) atau alasannya yakni peningkatan tekanan. Pengembunan merupakan kebalikan dari kejadian penguapan. Penguapan juga sering disebut dengan kejadian kondensasi. Contohnya yakni terbentuknya titik titik air pada dedaunan yang biasa kita sebut dengan embun.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Komentarlah yang baik dan bijak, jangan spam ya..